Senin, 30 Juli 2018

KONSERVASI ARSITEKTUR MUSEUM BAHARI


Berdasarkan pernyataan oleh Bapak Pinondang Simanjuntak, Kepala Dinas budaya dan museum DKI Jakarta yang dimuat dalam http://www.beritajakarta.com. Berikut ini adalah beberapa permasalahan dan perbaikan yang akan dilakukan oleh Bapak Pinondang Simanjuntak.

PERMASALAHAN :
  • ·         Lokasi Museum Bahari berada di bawah permukaan laut
  • ·         Limpasan air pasang yang kerap menggenangi Museum Bahari
  • ·         Gedung yang terbuat dari kayu terlihat keropos karena kerap terendam
  • ·         Kurangnya minat pengunjung, ditenggarai karena minimnya fasilitas yang disediakan.

SOLUSI :
  • ·         Diperlukan pembuatan drainase internal.
  • ·         Pengadaan pompa penyedot.
  • ·         Dibutuhkan tim ahli dari arkelog, planolog, arsitek budayawan, dan ahli sejarah.
  • ·         Dibuat jalan khusus bagi wisatawan yang memiliki kekurangan fisik
  • ·         Menambah lahan parkir yang ada agar bisa menampung kendaraan besar
  • ·         Beberapa bagian museum juga bakal dipoles agar tampilannya lebih menarik minat wisatawan.Maka, kami sebagai mahasiswa Arsitektur yang dalam melakukan suatu penulisan konservasi arsitektur, memberikan beberapa usulan desain terkait permasalahan yang ada dan solusinya seperti berikut.
Usulan Desain Yang Akan Diterapkan Pada Museum Bahari :
  1. Diperlukan pembuatan drainase internal dan pengadaan pompa penyedot manakala air pasang tak lagi sanggup diatasi oleh drainase. Sehingga dapat menjadi alternative tercepat pada saat air pasang masuk ke dalam bangunan.
    Hasil gambar untuk drainase building
    Drainase di Museum Tokyo
    WordPress.com
  2. Dibuat jalan khusus bagi wisatawan yang memiliki kekurangan fisik dan perbaikan hampir diseluruh penghubung sirkulasi (tangga/ram)
    Keadaan Tangga Museum Bahari
    Gambar di atas adalah keadaan yang sebenarnya yaitu tangga kayu yang sudah mulai lapuk dimakan usia serta karena air pasang yang masuk ke dalam Museum Bahari. Pada Museum Bahari tidak terdapat Ram atau fasilitas orang cacat. Oleh karenanya akan dibuat ram atau lift sebagai fasilitas orang cacat. Seperti terdapat pada gambar di bawah ini.
    Gambar terkait
    Ramp Building
    Dreamstime.com
  3. Menambah lahan parkir yang ada agar bisa menampung kendaraan lebih banyak juga kendaraan besar seperti bus pariwisata serta pengadaan parkir sepeda. Karena banyak juga pengunjung yang menggunakan sepesa ontel sewaan dari Kota Tua yang dipakai untuk mengunjungi Museum-Museum  ataupun bangunan colonial jaman Belanda lainnnya menggunakan sepeda ontel.
    Hasil gambar untuk parking area
    Layout Area Parkir
    Bennett Engineering Services
  4. Memaksimalkan fungsi ruang yang tidak berfungsi atau kurang berfungsi.
    Ruangan yang tidak berfungsi maupun yang kurang berfungsi atau hanya menjadi ruang sirkulasi/penghubung dapat dijadikan hall ataupun ruang bersama Pada ruangan ini dapat juga dijadikan area duduk ataupun ruang pamer/pengenalan bangunan. Dibawah ini merupakan contoh akan dijadikan seperti apa ruangan tersebut.
    Hasil gambar untuk parking bicycle
    Bycycle Parking Area
  5. Pemberian taman dalam/plaza/area berkumpul outdoor pada area diantara bangunan
    Gambar diatas merupakan gambar area terbuka yang berada dianara bangunan. Pada area ini akan dijadikan plaza atau taman dalam sebagai ruang berkumpul, duduk-duduk ataupun bersantai.
    Area Kosong Bangunan
  6. Hasil gambar untuk plaza
    Area Plaza
    en.wikipedia.org
  7. Merenovasi ruang tata pamer menjadi lebih modern, informative dan menggunakan teknologi yang terbaru.
    Ruang Pameran


    Gambar diatas merupakan ruang tata pamer Museum Bahari dengan pola display yang kurang menarik dan kurang informatif akan dibuat lebih indah lagi dan lebih menarik pengunjung. Lalu ditambahkan ruang pameran yang bergaya modern ataupun futureristik yang lebih informatif, modern dan menggunakan teknologi terbaru. Dengan kesan tersebut bangunan ini tetap mempertahankan unsur kolonialnya
    Hasil gambar untuk ruang pameran modern kontemporer
    Desain Ruang Pameran Kotemporer
    ruang waktu - Blogger
  8. Penataan ruang theater Museum Bahari.
    Ruang  Theater didesain lebih modern walaupun berada di dalam bangunan bergaya kolonial. Pencampuran dua gaya yang akan membuat unik bangunan dan terkesan lebih indah dan harmonis.
    Hasil gambar untuk bangunan teater
    Bangunan Theater
  9. Penataan Café dan Toko Souvenir
    Dengan adanya café maka pengunjung yang dating tidak susah mencari tempat makan atau minum.
    Bangunan Cafe

    Dan dengan adanya toko souvenir maka pengunjung dapat membawa pulang oleh2 khas Museum Bahari.
    Bangunan Souvenir
  10. Pengadaan alarm system dan system pemadam api yang terbarukan.
    Pemadam Kebakaran
  11. Memperluas area site Museum Bahari yang dapat diambil dari area lingkungan sekitar
  12. Pemberian vegetasi dan entrance yang nyaman bagi pengunjung.
    Jalan Masuk Museum Bahari
  13. Entrance dan pintu utama diberikan vocal point sehingga pengunjung dapat terarahkan dan langsung dapat mengetahui pintu masuk berada dimana.
SUMBER :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar